Hardiknas_SMANSAM_2018


HARDIKNAS di SMANSA Mranggen


  Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional diperingati tiap 2 Mei, termasuk Hardiknas 2018. Nama Ki Hadjar Dewantara menjadi tokoh sentra dalam tiap peringatan Hardiknas dan semboyannya Tut Wuri Handayani.

  Hardiknas di SMA N 1 Mranggen dirayakan dengan upacara Bendera dan beberapa lomba-lomba diantaranya lomba poster, melukis dinding, futsal serta unjuk gigi dari ektrakurikuler Band.




Foto-foto Lainnya



Sekilas tentang Hardiknas.

Bagi anak muda zaman sekarang, Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional termasuk nama Ki Hadjar Dewantara mungkin tidak begitu familiar.
Ada baiknya, mereview kembali informasi tentang Hari Pendidikan Nasional, Hardiknas atau Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Berikut ini adalah sejumlah Fakta terkait Hardiknas, Hari Pendidikan Nasional dan Ki Hadjar Dewantara, seperti dikutip banjarmasinpost.co.id dari id.wikipedia.org.

1. Tiap 2 Mei Hardiknas
Peringatan Hardiknas tiap 2 Mei berdasar pada hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara.
Lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional.

2. Bukan nama asli
Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama asli dari Bapak Pendidikan Nasional ini.
Adapun nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Mulai 1922 namnya berganti menjadi Ki Hajar Dewantara.
Selanjutnya disingkat sebagai Soewardi atau KHD.

3. Semboyan terkenal
Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sangat terkenal hingga sekarang.
Adapun semboyan itu adalah tut wuri handayani, ing Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso.
Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan.
Ing Madyo Mbangun Karso, seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat.
Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Semboyan Tut Wuri Handayani ini kini menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.

 TUT WURU HANDAYANI

4. Pendiri Taman Siswa
Ki Hadjar Dewantara atau Soewardi mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara.
Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.

5. Diangkat jadi menteri
Pada kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia pertama.
Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada.
Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. 

http://manado.tribunnews.com/2018/05/02/hardiknas-2018-5-fakta-ki-hadjar-dewantara-bapak-pendidikan-nasional?page=all

Komentar